Sabtu , November 9 2024

Kelemahan Usaha Pakaian Bekas

Selain memberikan peluang dan kebermanfaatan, ada kelemahan usaha pakaian bekas tersebut. Dilansir dari beberapa sumber, baju bekas bisa berbahaya bagi perusahaan baju yang mengeluarkan produk baru. Dengan kondisi yang kurang bagus juga merupakan kelemahan.

Menjual baju bekas sebenarnya tidak buruk juga. Jika sobat melakukannya, berarti sobat masuk bagian gerakan penyelamatan bumi. Karena industri pakaian menyumbang sekitar 8-10% emisi karbon dengan penggunaan banyak sumber daya air, pekerja dan binatang (Insider). Lalu bagaimana dengan kelemahan usaha pakaian bekas yang dimaksud? Gookalian berikan informasinya.

Kelemahan Usaha Pakaian Bekas

Meskipun memiliki beberapa poin kelebihan seperti yang telah disebutkan, menjual baju bekas tidak semudah yang diperkirakan. Berkaitan dengan barang tidak baru pasti harus ada yang menjadi perhatian lebih untuk benar-benar bisa dijual ke khalayak umum. Berikut ini beberapa hal yang menjadi perhatian mengapa baju-baju bekas yang dijual memiliki kekurangan:

Kondisi Tidak Sempurna

Sobat mungkin bisa menjual barang Branded atau bermerek dari pengepul. Biasanya mengambil dengan jumlah yang sangat banyak dalam peti kemas yang diimpor dari luar negeri. Bisnis baju bekas memberikan keuntungan yang tidak sedikit juga karena membeli grosir dijual satuan.

Karena banyaknya barang bermerek Second yang diterima, sudah pasti pengirimannya juga kurang bagus. Cenderung hanya ditumpuk berserakan dalam peti kemas kontainer. Menyebabkan kondisi barang tidak bisa 100 persen bagus. Terdapat cacat atau sobek, berlubang akibat dua penyebab. Satu karena bekas penggunaan si pemilik dan dua pengiriman barang yang cenderung tidak baik. Padahal barang yang dijual meskipun bekas, pembeli pasti menginginkan yang terbaik. Kalaupun kondisi barang tidak sesuai bisa mengurangi minat orang yang akan membelinya.

Baca Juga!  Bahaya Hustle Culture Bagi Pekerja

Waktu Terbuang Untuk Sortir

Untuk mengatasi kondisi barang yang tidak sempurna, penjual baju bekas harus melakukan pengecekan atau pemilihan terlebih dahulu. Sortir barang yang tidak memiliki cacat mungkin terlihat sederhana. Namun bila sobat membeli dari peti kemas, jumlah baju bagus dengan jelek mungkin cukup jauh. Memilih satu persatu kondisi bagus dari ratusan jumlahnya mungkin cukup melelahkan dan membuang waktu. Hal ini terjadi jika sobat sendiri yang melakukan sortir hingga penjualan barang.

Perawatan Yang Tidak Mudah Merupakan Kelemahan Usaha Pakaian Bekas

Apakah ketika mendapat baju bekas yang cukup tinggi permintaan di pasar langsung sobat jual saja? Sepertinya tidak. Sobat mungkin perlu mencuci bagian yang kotor. Setidaknya kondisi baju harus cukup bagus untuk dijual. Apalagi strategi marketing dari sosial media membuat produk harus terlihat sempurna. Ini akan memakan biaya untuk menjaga barang tetap bagus/dalam kondisi maksimal hingga ke tangan penjual.

Ada berbagai jenis bahan baju dengan serba-serbi cara perawatannya. Misal dalam mencuci, berbeda jenis kain harus diperlakukan dengan khusus. Penjemuran hingga menyetrika juga sama tidak bisa sembarangan. Untuk pemenuhan perawatan berbagai jenis pakaian mungkin tidak akan mudah.

Kanibalisasi

Menjual barang bekas yang masih diproduksi oleh pabriknya, memiliki kecenderungan harganya otomatis lebih murah. Hal ini beresiko memakan pasar penjualan baju baru dari perusahaan. Sobat mungkin perlu mempertimbangkan bagaimana perusahaan pemilik baju merek tertentu membangun toko outlet hingga penjualan sekunder. Dan tentunya dengan harga yang mereka tawarkan.

Terjadilah persaingan, dimana baju yang sebenarnya bekas tapi kondisinya hampir 100% baru dijual lebih murah. Keuntungan si pemilik merek akan berkurang. Ini juga bisa terjadi pada penjual baju bekas, karena toko lain bisa menjual dengan harga yang lebih murah sesuka pemiliknya.

Baca Juga!  Atasi Perubahan Hubungan Dengan Konsumen Akibat Pandemi

Ketinggalan Jaman

Kita akan menemukan mode baju sekali pakai yang tidak lagi diproduksi. Berarti pakaian harus dipakai dan tidak ada lanjutan pembaruan. Jika menjual dalam kondisi bekas, artinya menjadi pemilik kedua. Mungkin barang jadi kurang tahan lama. Kemungkinan besar jika tidak menyesuaikan pasar, kelemahan usaha pakaian bekas adalah sudah ketinggalan mode (ketinggalan jaman) sehingga berpengaruh pada banyaknya pembeli.

Itulah beberapa kelemahan usaha pakaian bekas yang pada beberapa sisi cukup mengguntungkan. Tetap lakukan berbagai tindakan untuk mencegah kelemahan-kelemahan dalam berwirausaha. Atau gunakan kelemahan yang ada sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.

Check Also

Fine Dining Terbaik di Balikpapan 2

Yuk, Kunjungi 5 Fine Dining Terbaik di Balikpapan

Balikpapan tidak hanya menawarkan destinasi wisata yang menarik tetapi juga kuliner lezat. Selain seafoodnya, di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *