Sabtu , November 9 2024

Membuat Kompos Dari Sampah Dapur Rumah Tangga

Pernahkah sobat membuat kompos dari sampah dapur rumah tangga? Pupuk alami ini bisa dibuat dari barang yang mungkin kita buang sehari-hari dari dapur. Selain lebih berguna, ini akan mengatasi masalah sampah di dunia. Karena menurut Food and Agriculture Organization (FAO), mengungkapkan fakta bahwa Indonesia penghasil sampah organik hingga 13 juta ton setiap tahun. Sampah organik yang memang dapat diuraikan oleh alam salah satunya dari dapur.

Sampah alami tersebut bisa sobat jadikan kompos. Sebuah jenis pupuk untuk menyuburkan tanaman yang terbuat dari sisa-sisa bahan organik dalam hal ini produk dapur rumah tangga. Proses pembusukan sisa-sisa makanan secara alami kemudian yang menjadi nutrisi pada tumbuhan. Lalu bagaimanakah langkah-langkahnya?

Cara Membuat Kompos Dari Sampah Dapur Rumah Tangga

1. Memilah Sampah Dapur

Sobat perlu tahu dahulu berbagai bahan yang bisa digunakan untuk kemudian dijadikan kompos. Beberapa bahan tersebut yang sangat sering kita temukan pada tempat sampah di dapur:

  • Buah
  • Sayuran
  • Roti basi
  • Nasi basi
  • Sisa daging
  • Bahan dari susu (keju, susu)
  • Kulit (cangkang telur, bawang, kacang)
  • Ampas (teh, kopi)

Pastikan berbagai jenis sampah yang padat seperti sayuran dan cangkang telur dipotong kecil-kecil. Sebelum menjadi basi, bisa sobat biasakan untuk memotongnya agar nanti ketika diproses menjadi kompos akan menjadi lebih cepat terurai.

2. Menyiapkan Material Coklat Untuk Membuat Kompos Dari Sampah Dapur

Sampah dari dapur memang tidak bisa berdiri sendiri untuk jadi pupuk. Material coklat menjadi bahan dengan kandungan karbon sebagai nutrisi saat pembuatan pupuk kompos dari sampah dapur. Material ini berupa daun kering, tanah, ranting kering, cacahan kertas, potongan kayu kecil. Jumlahnya antara 40-50 persen dari keseluruhan bahan yang akan menjadi kompos.

Baca Juga!  Keterampilan Sosial Wajib Orang Tua Ajarkan Ke Anak

Bahan ini juga akan memperbanyak jumlah pupuk yang diproduksi sehingga cukup untuk dijadikan penyubur tanaman milik sendiri dibelakang rumah. Sobat bisa menemukan material cokelat disekitar rumah dengan mudah.

3. Menyiapkan Tempat Dan Memproses Kompos

Sebelum jadi pupuk kompos, campuran dari bahan organik dapur dan material cokelat kemudian dijadikan satu dalam wadah bernama komposter. Berbagai jenis dan metode komposter bisa sobat cari di google, mulai yang sederhana hingga skala besar. Untuk skala rumahan bisa menggunakan tempat sampah yang memiliki kran dibagian bawahnya, berfungsi mengeluarkan pupuk cair. Didalamnya terdapat saringan untuk material padat.

Setelah ditempatkan pada sebuah kotak atau wadah, selanjutnya menggunakan Bioaktivator. Sobat bisa membeli EM4 (dan Effective Microorganism sejenisnya) sebagai bioaktivator yang mempercepat proses pembentukan kompos lewat bakteri fermentasi. Adapun jika tidak menggunakannya, kompos akan tetap jadi namun dengan waktu yang cukup lama hingga beberapa minggu.

Untuk tahapan pembuatannya, masukkan material cokelat dibagian paling bawah. Selanjutnya sampah organik dari dapur diatasnya. Lalu disemprotkan cairan EM dilapisan tersebut. Terakhir tutup dengan material coklat untuk lapisan paling atas.

Tunggulah waktu beberapa hari hingga minggu (akan lebih cepat jika menggunakan EM) kompos jadi. Ciri-cirinya hampir tidak memiliki bau yang menyengat. Begitupula pada pupuk cair yang telah terbentuk. Tidak ada lagi bahan yang berbentuk lagi, semuanya seperti tanah berwarna hitam.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian pemanfaatan bahan-bahan organik dalam keluarga. Kegiatan bersama dalam membuat kompos ini akan membuat keluarga menjadi lebih berwawasan dan lebih bahagia. Gimana tidak? Selain bisa dilakukan bersama, ini akan membantu tempat pembuangan sampah jauh lebih sedikit menampung bahan organik jika dilakukan secara massal.

Check Also

Fine Dining Terbaik di Balikpapan 2

Yuk, Kunjungi 5 Fine Dining Terbaik di Balikpapan

Balikpapan tidak hanya menawarkan destinasi wisata yang menarik tetapi juga kuliner lezat. Selain seafoodnya, di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *