Rasio solvabilitas atau Risk Based Capital dalam asuransi sangat penting untuk sobat ketahui. Seperti kita tahu, perusahaan asuransi menawarkan produk berupa jaminan atas kerugian yang terjadi pada pihak yang ditanggung. Polis yang menjamin nasabah yang menggunakan jasa asuransi akan menanggung biaya dari resiko yang telah terjadi.
Untuk meminang sebuah jasa asuransi, tentunya kita perlu mengetahui poin Risk Based Capital. Mengapa hal ini penting? Gookalian bakal bahas buat sobat.
Risk Based Capital Dalam Asuransi
Singkatan dari RBC, rasio solvabilitas merupakan sebuah tolak ukur sebuah perusahaan asuransi. RBC secara singkat memberikan sebuah informasi kesehatan keuangan sebuah perusahaan asuransi. Ini juga menunjukkan keamanan finansial/keuangan perusahaan tersebut sehingga jika aman, sobat dapat berinvestasi di sana.
Untuk menentukan sebuah perusahaan asuransi memiliki tingkat kesehatan yang baik sobat perlu tahu Batas Tingkat Solvabilitas atau batas RBC. Karena nilai inilah yang akan memastikan apakah perusahaan dapat memenuhi kewajiban Asuransi dan Reasuransi. Kewajiban perusahaan dalam membayar ganti rugi dari perjanjian terhadap konsumen dan penyedia asuransi diatasnya.
Tujuan Mengetahui Risk Based Capital Dalam Asuransi
Rasio solvabilitas dikembangkan sebagai sebuah alat untuk memberikan gambaran pada regulator dalam hal ini pemerintah dalam menganalisis keuangan yang dimiliki perusahaan asuransi. Sehingga pemerintah bisa mengeluarkan sebuah kebijakan berapa besarnya angka yang harus dimiliki perusahaan tersebut.
Nilai RBC yang muncul bergantung dengan banyak hal yang diketahui melalui analisis dari pemerintah. Pemerintah pun memiliki otoritas untuk mencegah dan mengoreksi sebuah perusahaan menjadi bangkrut dari angka rasio solvabilitas tersebut. Sehingga setiap waktu regulasi RBC akan terus berubah tergantung dengan kondisi keuangan global.
Tujuan tersebut adalah untuk pemerintah sebagai regulator. Untuk perusahan sendiri mengukur kesehatan keuangan, mengurangi biaya kepailitan/bangkrut, menentukan faktor risiko kepailitan yang proporsional dan mengantisipasi masalah-masalah kedepannya. Bagi sobat yang ingin investasi, RBC dapat meningkatkan penilaian maupun kepercayaan perusahaan asuransi terhadap konsumen.
Syarat RBC Perusahaan Asuransi Di Indonesia
Menurut Otoritas Jasa Keuangan pada Peraturan OJK No. 71/POJK.05/2016, RBC yang dimiliki perusahaan minimal besarnya 120%. Nilai ini merupakan besaran aset yang harus dimiliki sebuah perusahaan asuransi setelah memenuhi kewajiban mereka. Bahkan bila perlu nilai ini semakin bertambah setiap periode waktu (tahun) didorong oleh OJK. Karena semakin tinggi rasio ini maka semakin sehat keuangan sebuah perusahaan asuransi.
Apabila perusahaan asuransi tidak dapat memenuhi RBC yang telah ditentukan maka dilarang untuk memberikan imbalan kepada para pemegang saham (membayar dividen). Semakin tinggi nilainya, semakin dapat menyakinkan sobat untuk menaruh investasi kepada perusahaan asuransi.
Komponen Perhitungan RBC
- Gagal aset (Default Asset) merupakan penghitungan jumlah modal untuk antisipasi penurunan nilai aset. Dana atau modal diperlukan untuk mengantisipasi resiko penurunan nilai kekayaan dan kehilangan pendapatan dari sumber-sumber aset/kekayaan.
- Ketidaksesuaian Mata Uang (Currency Mismatch) jumlah modal yang diperlukan untuk antisipasi kenaikan maupun penurunan nilai mata uang. Ini sebuah keharusan apabila perusahaan memiliki kekayaan dalam bentuk mata uang asing.
- Jumlah klaim lebih buruk dari perkiraan (Claim Experience Worse Than Expected) hasil hitung modal apabila klaim yang dibayarkan lebih banyak daripada yang diajukan sebelumnya. Perhitungan ini biasanya untuk mengantisipasi klaim berlebihan yang diajukan secara bersama-sama atau gotong royong. Biasanya diterapkan pada klaim asuransi kecelakaan maupun asuransi kesehatan.
- Resiko Reasuransi (Reinsurance Risk) mengetahui modal terhadap resiko perusahaan apabila mengalami kegagalan pembayaran (gagal bayar).
Jadi apabila sobat ingin melakukan investasi ke perusahaan asuransi Lihat terlebih dahulu nilai angka RBC yang dimilikinya dalam jangka waktu tertentu. Karena perusahaan ini wajib juga melaporkan diri ke OJK sudah barang tentu perhitungan angka ada dan penting.