Sobat pernah mendengar aplikasi Camera 360? Ini termasuk aplikasi Mobile gagal di pasaran tapi pernah terkenal sebelumnya. Ingat jaman Android masih berada di tahun 2014 – 2017 dimana masih terkenal aplikasi kamera tersebut. Tidak asing karena banyak yang mengunduh untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Namun ketahuilah bahwa ada sisi gagal di pasaran aplikasi tersebut. Termasuk aplikasi-aplikasi Mobile lain yang mengalami hal sama bakalan Gookalian bahas buat kamu.
Aplikasi Aplikasi Mobile Gagal Di Pasaran
Perkembangan teknologi akan membuat perubahan terhadap perilaku maupun gaya hidup masyarakat. Ini juga berlaku dalam dunia ponsel pintar atau Mobile. Perubahan harga, spesifikasi teknis dan dibarengi viralnya sebuah aplikasi membuat orang akan senang mengikutinya.
Seperti beberapa aplikasi Mobile dibawah ini yang pernah jaya atau digunakan banyak orang di masa nya. Adanya perubahan membuat banyak pengguna hengkang dari aplikasi lama ke yang lebih baru dan mengikuti trend. Berikut ini beberapa aplikasi tersebut yang terkena dampak dan mungkin sobat pernah mencobanya.
Camera 360
Siapa yang belum pernah dengar aplikasi ini? Pasti kawula muda pernah setidaknya instal atau menggunakannya. Ketika paras wajah pas-pasan dan kamera yang kurang mendukung aplikasi ini dulu bisa diandalkan. Pasalnya wajah bisa terlihat lebih putih. Yang cantik makin cantik. Dan berbagai efek dari aplikasi ini membuat orang tertarik memasangnya.
Sayangnya, aplikasi ini sudah tidak banyak peminatnya lagi. Meskipun begitu sobat masih bisa mengunduhnya di Play Store. Hal ini ditengarai oleh kecanggihan kamera ponsel sekarang yang bahkan lebih natural dari aplikasi tersebut. Mempercantik wajah sekarang bisa dilakukan tanpa software sekalipun, bermodalkan efek yang sudah disematkan pada kamera.
Path
Path akhirnya resmi ditutup pada tahun 2018 lalu. Aplikasi yang berguna untuk berbagi foto dan destinasi tempat dalam bentuk jejaring sosial media kini tidak bisa sobat akses lagi.
Beberapa sumber mengatakan, Path merupakan pesaing sosmed Facebook. Penutupan terjadi dapat dimungkinkan karena memiliki fitur yang lebih sedikit dari pesaingnya. Pernah menorehkan banyak pengguna yang membagikan mobilitas mereka dengan unggah banyak foto disana.
BBM
BlackBerry Messenger siapa yang gak kenal dengan aplikasi yang identik dengan ponsel BB ? Bahkan mungkin banyak temen sobat yang rela beli ponsel BB bekas cuma biar bisa merasakan ekslusifnya menggunakan aplikasi perpesanan yang dimilikinya.
Saat itu hantaman aplikasi android semakin banyak. Membuat BBM juga bisa dinikmati oleh mereka pengguna sistem operasi Android (bisa diunduh di Play Store). Namun persaingan dengan aplikasi Chat lainnya membuat banyak pengguna mulai pergi.
Memang fitur Read, Delivered, dan lain sebagainnya pada aplikasi ini cukup eksklusif. Aplikasi lain meniru dengan model yang sama membuatnya kalah. Apalagi aplikasi saingan penggunaannya lebih ringan. Gookalian juga pernah merasakan menggunakan BBM. Saat itu, untuk berkirim gambar dengan resolusi besar pasti hasilnya pecah via BBM. Sedangkan melalui Whatsapp, meski gambar sama-sama dikompres tapi hasilnya masih bagus. Ini adalah salah satu mengapa BBM pernah tenar lalu kemudian redup.
Yahoo Messenger
Sobat yang pernah menggunakan aplikasi ini sepertinya sudah tua. Soalnya, platform perpesanan tersebut terkenal sekitar tahun 2000 an. Paling populer karena digunakan pada komputer di bagian pojok kanan bawah layar setelah dihidupkan ulang.
Karena berbasis komputer, ini tidak cukup mendukung perkembangan ponsel genggam. Yahoo Messenger mulai tidak laris karena pesaing-pesaingnya seperti Facebook, BBM, Line dan lain-lain. Disuntik mati pada juli 2018 lalu. Namun di tahun 2021, Yahoo kembali dengan memberikan penyimpanan online 1 TeraBytes. Tapi belum kelihatan tanda-tanda ramenya.
Google+ Aplikasi Mobile Gagal Di Pasaran
Pengguna biasa mungkin kurang familiar dengan Google+. Kami pun belum pernah sama sekali menggunakannya. Sebenarnya aplikasi ini selalu nongol pada ponsel pengguna Android karena terinstal secara otomatis. Tapi kegunaannya kurang banyak diketahui. Padahal Google+ merupakan aplikasi sosial media untuk berbagi konten dari Blogger, Youtube dan Google Drive dengan mudah. Tapi karena kurangnya keamanan, layanan ini ditutup pada oktober 2018.
Dubsmash
Video dengan efek suara seolah sedang di Dubbing oleh pemilik akun merupakan keseruan dari platform ini. Sempat digunakan oleh banyak orang termasuk para artis untuk membuat video lucu hingga serius. Kalah dengan TikTok karena kurang fitur. Dan tidak memiliki algoritma yang terstruktur seperti pesaingnya tersebut membuat aplikasi ini kian meredup.
Apakah kamu kangen dengan beberapa aplikasi mobile gagal di pasaran yang pernah tenar tersebut? Kamu masih bisa mencarinya di Play Store dan Google kok. Ya nggak serame dulu. Meskipun dikategorikan dalam aplikasi yang gagal dipasaran.