Sobat mungkin perlu melihat kelemahan usaha jualan roti yang akan dibahas oleh Gookalian. Roti mungkin disukai banyak orang dan mereka akan menjadi target pasar yang sangat luas baik dari kawula muda hingga tua. Berjualan roti bisa dilihat langsung tantangannya ada pada kondisi barang konsumsi ini sebagian cepat kadaluarsa. Berarti harus memiliki strategi bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut. Jadi admin akan membahas beberapa kelemahan dalam berjualan roti dan diikuti tips dalam mengatasi kelemahan tersebut. Simak informasinya dibawah ini.
Kelemahan Usaha Jual Roti Dan Tips Mengatasi
Kalau kita pernah melihat orang yang jualan roti keliling, salah satunya yang admin pernah ketahui seperti Sari Roti. Memang kita bisa langsung menjual produknya dengan membeli dari pabrik, istilahnya jual kembali. Namun kelemahannya, ketika barang tidak laku dijual beberapa pabrikan tidak menerima kembalian barang tersebut. Jadi modal untuk beli harus bisa ditutup dengan keuntungan penjualan dan berpacu dengan tanggal kadaluarsa. Itu salah satu kekurangannya, selain itu berikut ini hal yang perlu sobat perhatikan:
Roti Punya Batas Kadaluarsa
Paling cepat roti bisa kadaluarsa dalam waktu 3-5 hari tergantung jenisnya, itulah kelemahan usaha jual roti. Ketika sudah muncul titik mold atau jamur disertai teksturnya yang kering. Artinya roti tidak lagi bisa dikonsumsi, karena bisa berbahaya. Batas kadaluarsa yang perlu diperhatikan inilah yang membuat sobat harus bisa memilah dengan tepat kapan harus habis atau terjual. Kalau tidak punya banyak pelanggan mungkin akan sulit menghabiskan banyak roti dalam waktu singkat. Sehingga diperlukan beberapa strategi untuk mengatasinya.
Menjual roti di toko tempat strategis dalam kota maupun desa bisa jadi hal utama untuk membuat roti bisa laku lebih banyak. Adapun kalau harus berkeliling, tentukan wilayah dengan melihat kondisi rumah tangganya. Bisa dibilang, mereka yang mengonsumsi roti adalah kalangan menengah ke atas. Disesuaikan dengan jenis roti yang sobat jual juga.
Menawarkan berbagai paket penjualan roti juga bisa sobat lakukan. Misalkan, dengan membeli 1 atau beberapa bendel roti di harga lebih murah daripada beli satuan. Tentunya diperkirakan roti tersebut akan habis pada waktu kadaluarsa yang telah diperkirakan. Pelanggan ingin lebih banyak kuantitas dengan hanya membayar lebih sedikit, tentunya akan seperti itu.
Jenis roti yang dijual juga sangat bisa bervariasi. Sobat bisa menemukan roti dengan batas kadaluarsa beberapa hari hingga beberapa bulan. Dengan memperhatikan atensi pasar/pelanggan, belilah roti dari pabrikan/grosir sesuai dengan pelanggan. Jika banyak yang laku harian, bisa memilih roti yang singkat kadaluarsanya. Untuk jangka panjang lakunya, roti dengan kadaluarsa bulanan bisa dipilih.
Batas kadaluarsa roti pasti akan sampai, untuk itu strategi tambahan diperlukan. Sobat bisa mencari produsen pakan ternak, ikan, fermentasi dan sejenisnya yang bisa menerima roti kadaluarsa. Meskipun dijual dalam hitungan rugi, namun setidaknya ada pengembalian uang dari roti yang tidak bisa dimakan kembali.
Persaingan Banyak
Setiap toko pasti sudah memiliki langganan roti yang bervariasi. Jika sobat menjual di toko-toko, harus berani menantang dengan rasa yang enak. Agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pesaing, sobat bisa mengambil langsung dari pabrikan. Tapi kelemahannya harus dalam jumlah yang tidak sedikit. Solusi lain adalah menjadi pembuat roti sekaligus menjualnya.
Namun untuk sobat yang hanya menjual roti sendiri, menitipkannya ke toko-toko harus bisa memberikan keuntungan yang lebih untuk si toko. Jadi sudah pasti akan lebih menarik. Bonus bisa diberikan jika sebuah toko atau agen keliling bisa menjual lebih banyak dari target maupun yang dititipkan. Bundle roti dengan produk lainnya seperti mainan, selai maupun meses akan menambah nilai yang mungkin dilirik oleh pelanggan baru. Keseluruhannya membutuhkan effort yang tidak mudah, membuat sebuah produk roti yang enak dengan harga yang tidak mahal serta ditambah promo menarik.
Bukan Makanan Utama
Karena di Indonesia kita mengenal beras dan nasi yang mengenyangkan. Roti hanya menjadi sebuah cemilan disaat mepet atau berhemat. Sehingga makanan ini kadang laku keras, kadang redup sesuai atensi pelanggan. Diperlukan cara untuk mengatasi hal tersebut. Cobalah sobat mengetahui keunggulan produk roti yang sobat jual. Apakah jika dibandingkan dengan nasi, bisa lebih baik? Jika iya, kampanye tentang roti tersebut adalah penting.
Misalkan, roti dengan inovasi kadar lemak, gula, dan sodium yang sangat rendah. Atau roti sehat seharusnya bisa menyasar pada kelompok pemerhati kesehatan. Ada banyak orang dengan komunitas tertentu yang punya masalah kesehatan terkait dengan makanan. Produk bisa sobat tawarkan pada komunitas tersebut sebagai produk unggul mengatasi kelemahan usaha jual roti diatas. Perpanjangan tangan untuk menambah lebih banyak pelanggan dengan menyasar pada kaum yang memang sesuai dengan produk.
Minim Inovasi
Roti ya seperti itu saja, tidak ada yang berbeda dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin membuat orang bosan dan kurang tertarik dengan roti disamping budaya konsumsinya yang kurang biasa. Bisa dilakukan berbagai inovasi pada roti yang mengarah pada hal berbeda.
Menjual roti dengan variasi rasa yang terus berubah merupakan tips mengatasi kelemahan usaha jual roti. Inovasi lain, roti dengan bahan organik 100% diikuti dengan produk roti yang sehat. Sobat bisa menemukan produk tersebut untuk dijual sehingga menjadi nilai tambah. Benar sekali pasti jarang roti yang punya brand sehat karena kandungan yang dimilikinya.
Itulah beberapa tips dari Gookalian dalam mengatasi kelemahan usaha jual roti. Terus pelajari pasar, inovasi produk, dan temukan pelanggan sesuai dengan targetnya. Bisa dipastikan berbagai usaha tersebut bisa bertahan di setiap waktu.