Tuberkulosis merupakan penyakit yang menyerang paru-paru. Apa saja mitos penyakit TBC yang disalahpahami oleh masyarakat ?
Gookalian bakal ngasih beberapa mitos yang salah dan beredar di masyarakat terkait penyakit Tuberkulosis. TBC merupakan penyakit yang cepat menular dan butuh waktu cukup lama untuk penyembuhannya. Berikut tulisan yang bisa sangat berguna untuk sobat.
Mitos Penyakit TBC Yang Disalahpahami Masyarakat
1. Mitos Penyakit TBC Adalah Penyakit Keturunan
Berbagai literatur menyebutkan TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman atau bakteri jenis Mycobacterium. Bukan disebabkan karena keturunan atau genetis. Mengapa sering terjadi kasus ayah/ibunya terkena TBC kemudian anaknya gantian terjangkit dikemudian hari.
Ini bukan karena keturunan. Tertular TBC sering terjadi dalam sebuah keluarga yang cukup dekat. Karena sering bertemu atau kontak dalam satu rumah, penyakit ini sangat mudah menular.
2. Status Pendidikan Seseorang
Banyak yang mengira penyakit TBC hanya menyerang pada kaum menengah kebawah. Dengan ekonomi yang kurang baik atau orang kalangan bawah. Faktanya penyakit TBC dapat menyerang siapa saja.
Sobat tahu Kahlil Gibran ? Mendiang meninggal di usia 48 tahun. Padahal dia merupakan seniman dan penyair yang terkenal di dunia. Sobat bisa mencari banyak jurnal penelitian yang memberikan hasil bahwa TBC menyerang seluruh kelompok umur, pendidikan dan penghasilan.
3. Obat TBC Mahal
Penyembuhan untuk penyakit TBC memang mahal jika sobat berobat ke dokter pribadi atau rumah sakit besar. Ketahuilah, pengobatan TBC gratis disediakan oleh pemerintah. Syaratnya yaitu berobat melalui puskesmas sehingga tidak perlu takut untuk memeriksakan diri.
4. Penderita TBC Wajib Dijauhi Karena Menular
Masih banyak masyarakat yang mengucilkan penderita penyakit paru ini. Menularnya TBC tidak melulu lewat batuk atau berbicara. Ada banyak hal lain yang membuat seseorang tidak mudah terkena TBC.
Imunitas tubuh seseorang (dulu pernah imunisasi BCG) akan menangkal penyakit ini. Kondisi tubuh yang sedang tidak fit juga akan memudahkan penyakit ini menjangkit.
Bagi pasien yang sedang berobat jalan TBC, banyak penelitian menyebutkan bahwa 2 minggu setelah pengobatan kuman tidak lagi aktif menular. Memang pengobatannya sampai 6 bulan atau lebih. Tetapi fase pengobatan pertama adalah membuat bakteri tidak lagi menular atau tidak aktif.
5. Hanya Terjadi Pada Paru
Persentase terbesar penyakit TBC memang menyerang pada paru-paru. Tetapi karena kekebalan tubuh seseorang maupun faktor lain, kuman TBC dapat tumbuh di berbagai lokasi. TB kulit dan tulang dikategorikan dalam TB ekstra paru.
Sampai saat ini slogan pemerintah dalam menanggulangi penyakit TBC adalah Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh. Artinya kita perlu menemukan mereka yang terjangkit kemudian kita bantu bawa ke pelayanan kesehatan agar diobati sampai sembuh hingga sehat kembali.
Seperti yang kita tahu, penyakit TBC merupakan salah satu prioritas dalam dunia kesehatan. Indonesia sendiri beberapa tahun yang lalu nomor 2 terbanyak penderita TBC nya di seluruh dunia. Berarti kita harus berhati-hati dengan penyakit ini. Kenali gejalanya yaitu batuk tidak sembuh selama 2 minggu, berkeringat di malam hari, sesak nafas dan penurunan berat badan terus menerus.