Terlalu banyak tidur sebabkan gangguan mental salah satunya depresi dan menurunnya kemampuan berpikir. Gookalian menyajikan informasi tentang sebenarnya masalah kesehatan tertentu yang bakal menimpa sobat jika terlalu banyak tidur khususnya pada mental.
Terlalu Banyak Tidur Sebabkan Gangguan Mental
Kebanyakan tidur sebenarnya tidak baik untuk kesehatan sobat. Dapat memicu penyakit degeneratif tentunya. Namun ada hal unik pada terlalu banyak tidur yang ternyata berhubungan dengan kesehatan mental seseorang. Faktanya keduanya memiliki hubungan erat menurut beberapa penelitian.
Terlalu Banyak Tidur Berhubungan Dengan Depresi
Siklus tidur yang terganggu karena penyakit tidur seperti Insomnia dan akibat Ngorok (Obstructive Sleep Apnea) juga merupakan gangguan tidur layaknya Oversleep. Menurut jurnal Dialogues in Clinical Neuroscience, wanita yang berusia 30 tahun kebawah rentan terkena gangguan terlalu banyak tidur akibat depresi.
Lewat Jurnal Current Sleep Medicine Reports (2015) dan Journal of Affective Disorders (2017) keduanya menyatakan bahwa tidur terlalu banyak merupakan salah satu jenis depresi. Mereka yang mengalami depresi berat biasanya mengalami berbagai jenis gangguan tidur. Sekitar 15% orang depresi (Psychcentral) mengalami insomnia sehingga kekurangan jadwal tidur sehat 7-8 jam.
Terlalu Banyak Tidur Sebabkan Gangguan Mental Hingga Bunuh Diri
Menurut Psychology Today, diantara dewasa muda dan remaja yang tidur terlalu banyak merupakan sinyal adanya depresi. Mereka yang lebih tua mengalami Oversleep juga banyak terjadi. Gejala Hipersomnia yaitu perasaan mengantuk berat di siang hari padahal sudah tidur cukup sering terjadi pada kaum wanita jika mereka sedang depresi.
Penelitian tahun 2014 oleh peneliti di Amerika menyatakan penyakit depresi yang melanda orang dewasa erat kaitanya dengan kejadian hipersomnia dan insomnia. Lebih parah lagi apabila pasien dengan kedua gangguan tidur tersebut seringkali merasa:
- Depresi yang sangat berat
- Angka percobaan bunuh diri yang tinggi
- Tidak mampu mengontrol impuls (Impulse Control Disorders) membangkitkan perasaan merusak, pencurian, kasar dan antisosial
- Sangat berhubungan dengan gangguan akibat obat-obatan
Penelitian lain menunjukkan orang-orang dengan depresi Mayor yang hampir sama dengan depresi situasional hampir sepertiga nya menderita hipersomnia dan insomnia. Pada penelitian tersebut mereka ini memiliki resiko yang tinggi membentuk gangguan bipolar.
Ketika Terlalu Banyak Tidur Adalah Gejala Gangguan Tidur
Nggak melulu tentang gangguan mental yang dijelaskan diatas. Pada tahap yang sudah parah, hal ini dapat terjadi sesuai dengan penjelasan yang dipaparkan di atas. Mereka yang tidur lebih dari 10 jam dalam sehari dilaporkan memiliki kesehatan mental yang buruk selama sebulan terakhir jika dibandingkan mereka yang tidur normal (Malhotra A., et al., 2019).
Namun untuk sobat yang memang merasa terlalu banyak tidur dan tidak ada masalah dengan mental atau psikologis maka biasanya hal ini disebabkan oleh gangguan tidur di bawah ini:
- Narkolepsi, gangguan tidur akibat kelemahan otak dalam mengontrol siklus bangun dan tidur. Biasanya mereka mengalami insomnia di malam hari dan merasa lelah di siang hari karena murni dari hipersomnia.
- RLS (Rest Legs Syndrome) sebuah gangguan dimana ada perasaan tidak nyaman pada kaki di malam hari dan ingin menggerakkannya terus untuk relaksasi. Perasaan ini dapat mengganggu tidur seseorang di malam hari sehingga terasa mengantuk berat di siang harinya.
- OSA (Obstructive Sleep Apnea) gangguan dari saluran pernafasan yang menyebabkan jalan nafas terganggu dan mengalami bangun di tengah-tengah malam waktu tidur. Biasanya mereka butuh waktu tidur yang lebih lama karena kualitas tidur yang jelek.
- Kondisi medis lain dan gangguan pada saraf lainnya juga menyebabkan hal ini terjadi
Itulah beberapa keterkaitan terlalu banyak tidur dengan gangguan mental. Kejadian tersebut disertai dengan beberapa hal seperti perasaan depresi. Jika sobat merasa butuh begitu banyak tidur akibat beberapa kondisi medis, bisa berkonsultasi dengan dokter. Jika disertai dengan keadaan depresi perlu konsultasi pada ahli kesehatan mental agar tidak menjadi gangguan mental.