Gookalian – Meningkatkan literasi keuangan anak merupakan salah satu hal penting yang bersifat fundamentalis. Karena mengajarkan anak tentang uang tidak membuat kesabaran cepat habis juga. Tulisan ini diperuntukkan sebagai tips dan aktivitas untuk orang tua yang terinspirasi dari buku Entrepreneur Kids: All About Money.
Pendidikan atau pengajaran tentang keuangan sangat penting pada masa tumbuh anak. Didalamnya terdapat kemampuan membaca dan menulis sebagai dasar dalam kehidupan. Termasuk bagaimana cara menyimpan uang, menghabiskan uang, mengalokasikan uang untuk kegiatan tertentu dan lain sebagainnya. Ini merupakan sebuah literasi keuangan yang memang pelajaran hidup sebagai bekal untuknya nanti. Sehingga nantinya ketika anak sudah remaja hingga dewasa, terus terpatri tentang bagaimana memanfaatkan uang yang tepat dan tidak menjadi pribadi yang boros. Literasi apa sajakah itu?
Pengetahuan Dasar Meningkatkan Literasi Keuangan Anak
Mungkin beberapa orang akan mengatakan bahwa memberikan pengetahuan tentang keuangan harusnya menunggu anak dewasa. Berbeda juga untuk level keuangan yang dimiliki oleh keluarga. Namun tidak ada salahnya mempersiapkan anak dengan literasi keuangan sejak dini.
Karena menurut penelitian dari Youth.gov, hanya 48% remaja SMA yang menjawab dengan benar pertanyaan tentang pendidikan keuangan. Hasilnya lebih rendah untuk keluarga dengan pendapatan rendah.
Jika seseorang sudah beranjak dewasa, dia bisa meminjam uang di bank. Nah, kalau dia tidak memiliki literasi yang cukup tentang mengelola keuangan dengan baik. Maka bisa terjadi masalah hutang yang tidak selesai dan ini cukup berbahaya jika tidak dapat membuat keputusan tanpa pembelajaran terkait keuangan.
Dibawah ini ada beberapa cara meningkatkan literasi keuangan anak dengan berbicara dengannya:
1. Mulai Dengan Uang Jajan Mingguan Atau Bulanan
Perlu sobat ketahui, kesalahan terbesar pada anak yang kurang literasi adalah mereka percaya bahwa orang tua punya uang sangat banyak. Sehingga mereka berpikir untuk menghabiskan uang dari orang tuanya. Seperti memberikan kartu kredit atau uang setiap dia meminta. Dengan memberikan batas, artinya dia harus mengaturnya secara real time uang yang dimiliki.
Berapa jumlah uang jajan ini terserah sobat sebagai orang tua. Termasuk bagaimana cara memberikan uangnya. Misalnya memberinya tambahan uang jajan apabila mendapatkan ranking 1 atau mengerjakan sesuatu dengan baik. Membersihkan rumah secara rutin atau membantu mencuci pakaian, dia akan mendapat prestise atau uang tambahan.
Atau dari kalangan keluarga dengan pendapatan dibawah, dengan membantu bekerja barulah si anak mendapatkan uang jajan. Intinya memberikan tambahan hak jajan atas apa yang dia lakukan.
2. Gunakan Jatah Tersebut Untuk Literasi Keuangan Untuk Anak
Secara alami, jatah uang atau jajan seharusnya memberikan pengertian kepada anak tentang kebebasan yang terbatas. Misalnya uang jajan bulanan, bisa mereka gunakan untuk apa saja bahkan bisa dihabiskan sebelum satu bulan berakhir. Jika ini terjadi, berarti uangnya habis gitu aja dan gak ada tambahan. Beberapa orangtua memang membebaskannya, tentang cara menghabiskan uang tersebut dengan cepat tapi ini sebenarnya literasi yang buruk.
Mengajarkan mereka untuk membagi uang dan tidak menghabiskannya adalah yang terbaik. Misalnya uang jajan 1 bulan 500 ribu, 20% ditabung. Dan yang lainnya untuk keseharian dia dapat menggunakannya. Intinya adalah memiliki tabungan baik itu jangka pendek atau jangka panjang.
Jumlah tersebut bergantung dengan usia si anak. Orang tua bisa memperkirakan berapa banyak jumlah uang yang harus dimiliki seorang anak dengan umur tertentu.
3. Ajarkan Investasi
Membagi uang yang diberikan oleh orang tua kedalam bagian-bagian penting terus berjalan dari waktu ke waktu. Selanjutnya adalah memberikannya pengetahuan tentang investasi.
Banyak remaja hingga dewasa muda mungkin tidak mengerti tentang tata cara investasi yang benar. Dasarnya memang menanamkan uang atau menyimpannya untuk kemudian dalam beberapa waktu bertambah jumlahnya. Investasi bisa beragam caranya untuk membuat uang tumbuh seiring berkembangnya waktu.
Uang tersebut bisa digunakan untuk sekolahnya di masa depan. Atau sekedar menikmati hobi hingga membeli barang yang dia sukai. Namun dengan tetap menyisakan untuk hal yang lebih penting.
Begitu banyak aplikasi dan jenis-jenis simpanan di bank mampu membuat investasi dilakukan. Reksa dana, emas, bahkan sampai pada trading atau pertukaran mata uang bisa menjadi alternatif untuk menambah uang.
Itulah beberapa cara memberikan literasi tentang keuangan pada anak. Lebih dini lebih baik karena akan membentuk mental mereka untuk mengelola keuangan dengan baik. Meraih apa yang dia inginkan memang baik, lebih baik jika memiliki tabungan juga untuk masa depannya.