Senin , November 25 2024

Tips Berkendara Dengan Defensive Riding Di Jalan

Apakah sobat sudah tahu teknik berkendara dengan Defensive Riding? Cara berkendara yang satu ini dinilai unik karena sangat menghemat penggunaan tuas rem khususnya bagi pengendara sepeda motor. Selain perilaku yang menghemat, standar keamanan dan keselamatan berkendara perlu diperhatikan. Dibutuhkan kewaspadaan yang terus menerus dan cara berkendara yang aman supaya selamat sampai tujuan dan tidak mengganggu pengendara lain. Gookalian akan membahas beberapa sudut pandang dan cara-cara yang dilakukan untuk mencapai kondisi Defensive Riding.

Pengertian Defensive Riding

Adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang di jalan raya guna meningkatkan keselamatan. Skil yang bertujuan untuk menjaga keselamatan diri dan menghindari masalah yang bisa terjadi disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain. Prinsipnya yaitu selalu waspada, konsentrasi, memahami batasan diri dan kendaraan, serta melihat maupun dilihat ketika berkendara (menurut Adrianto – Instruktur Senior Indonesia Defensive Driving Center).

Secara umum mudahnya kita berkendara namun tidak bersifat menyerang atau memaksimalkan penggunaan kendaraan bermotor. Cenderung mengantisipasi atau memprediksi berbagai kendaraan yang ada disekitar. Sampai melihat dampak yang terjadi pada situasi tertentu apabila sedang berkendara. Hingga pada tahap menghafal rute jalan dengan segala kekurangan, tempat rawan macet, rawan kecelakaan dan konsekuensi apabila terlalu cepat dalam berkendara.

Tampaknya metode berkendara dengan Defensive Riding ini cukup sulit dilakukan karena membutuhkan skil berkendara yang mumpuni dan pengetahuan yang luas akan segala resiko. Namun nyatanya berkendara dengan model Defensive Riding akan membuat sobat jadi enak. Yaitu akan terhindar dari mara bahaya maupun kecelakaan akibat kelalaian pribadi atau orang lain yang memang tidak hati-hati. Lalu apa sajakah tips atau cara-cara dalam melakukannya? Simak dibawah ini dari Gookalian.

Baca Juga!  Kiranti Berbahaya Atau Tidak

Tips Berkendara Dengan Defensive Riding

Sudah dijelaskan di bagian atas, layaknya bertahan, memperhatikan, dan tahu batas adalah kuncinya. Jadi berkendara sudah seperti detektif aja. Karena memang melakukan berbagai langkah pencegahan ketika berkendara. Berikut ini kiat-kiat dan pengalaman dalam menjalankan Defensive Riding:

Penggunaan Rem

Dalam model berkendara ini dikenal dengan istilah tangan tidak berada di tuas rem. Metode berkendara ini adalah sebisa mungkin sama sekali tidak menggunakan rem depan maupun belakang. Memanfaatkan laju kendaraan dan rem mesin untuk menyeimbangkan laju. Rem hanya digunakan untuk kondisi cepat seketika membutuhkan berhenti.

Memanfaatkan Deselerasi Kendaraan

Setelah penggunaan rem yang diminimalisir, penggunaan gaya gesek dan gaya gravitasi penting. Ini berfungsi untuk menurunkan laju kendaraan, dengan cukup melepas gas saja. Kecepatan akan menurun karena adanya beban dan deselerasi akibat gaya tolak mesin. Misalkan 30 meter sebelum lampu merah sobat tidak perlu mengerem, hanya menunggu laju kendaraan menjadi rendah. Memang terlihat agak aneh, namun perilaku ini membutuhkan pemikiran yang ekstra karena memastikan tidak ada penghalang laju kendaraan di depan.

Saat Berpindah Jalur

Sobat bisa menerapkan Defensive Riding saat berpindah antar jalur di jalan raya. Yaitu menoleh ke spion untuk melihat kondisi sekitar apakah ada kendaraan lain yang dekat. Memastikan menoleh terlebih dahulu dan mendahulukan kendaraan lain. Saat benar-benar sudah sepi, barulah berpindah jalur dilakukan. Antisipasi saat berpindah jalur juga perlu dipikirkan. Misalkan kendaraan dari depan kurang cepat dibanding posisi sobat. Maka menunggu momen yang tepat dengan menggunakan deselerasi pada kendaraan untuk kemudian berpindah jalur. Kalaupun ada di depan, menambah kecepatan dan hingga sampai berkali lipat jarak aman baru berpindah jalur.

Baca Juga!  Tips Menumbuhkan Sikap Resilien Pada Anak Supaya Tangguh

Tidak Melakukan Zig Zag

Kegiatan berbahaya ini sebenarnya tidak disarankan untuk mode berkendara dimanapun. Menyalip dengan cepat dan berpindah jalur bisa cukup berbahaya apabila pengendara lain tidak siap atau punya agenda untuk geser jalur. Jika mendahului terlalu mepet saat melakukan zig-zag, bisa jadi serempetan atau tabrakan tidak bisa dihindarkan. Zig-zag hanya diperbolehkan untuk jarak yang sangat jauh berkali lipat dari jarak aman istilahnya untuk teknik berkendara ini.

Selalu Memikirkan Kemungkinan Tertentu Dan Memprediksi Jalan

Misalkan saat berangkat kerja, sobat selalu menemui pertigaan atau perempatan yang tidak ada lampu apill-nya. Sebisa mungkin menghindari jalan tersebut. Kalaupun harus dilalui, berarti harus bisa melihat kemungkinan apakah ada kendaraan lain yang nyelonong begitu saja. Menghindari jalan yang beresiko dengan memprediksi tidaklah mudah. Contoh lain, ketika melajukan kendaraan cukup cepat. Selalu ingat tempat dimana ada lubang, kemacetan, rawan kecelakaan dengan memperhatikan sisi keamanan untuk mengurangi kecepatan atau menyesuaikan dengan deselerasi mesin.

Itulah beberapa tips berkendara dengan Defensive Riding. Pelajari jalan tempat sobat melakukan perjalanan. Pelajari pola berkendara orang lain misalkan sein kanan tapi belok kiri. Sehingga tidak kaget karena sudah bersiap-siaga.

Check Also

BRImo FSTVL 2024 2

Serunya Berlimpah Hadiah dan Kemudahan Pesan Tiket Pesawat Tanpa Ribet – BRImo FSTVL 2024

Siapa yang nggak kenal BRImo? Aplikasi serba bisa dari BRI ini udah jadi andalan banyak …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *