Pada artikel ini, Gookalian akan membahas kelemahan cara tanam hidroponik. Dibandingkan dengan kelebihannya yang memang sudah banyak dibahas. Seperti penggunaan lahan yang terbatas dan hasil panen lebih banyak. Ternyata ada sisi lain kelemahan dalam penggunaan metode tanam hidroponik.
Secara umum ada dua jenis hidroponik yang digunakan oleh orang-orang kita. Pertama hidroponik substrat yang tidak menggunakan media air 100%. Jadi model ini memakai substrat padat bukan tanah yang bisa menampung nutrisi dan air untuk akar tanaman. Biasanya menggunakan sekam, kerikil, batu apung, rockwool, spons dan lain sebagainnya. Media ini harus steril, dapat menyimpan air dan bebas dari unsur hara. Ini adalah salah satu kelemahannya karena menjaga substrat mungkin tidaklah mudah.
Model kedua merupakan substrat Nutrient Film Technique (NFT) yang menggunakan aliran air tipis yang mengandung nutrisi untuk tanaman. Jadi model ini menggunakan air 100% sebagai media untuk akar menerap nutrisi. Air harus dinutrisi secara rutin agar memenuhi kebutuhan tanaman. Pemenuhan kebutuhan ini juga merupakan kelemahan cara tanam hidroponik yang tidak mudah untuk dilakukan juga. Selain itu, apa saja kekurangan lain dalam menanam dengan cara hidroponik? Gookalian berikan informasinya untuk sobat.
Kelemahan Cara Tanam Hidroponik
Menanam menggunakan cara hidroponik dapat sobat cari informasinya dengan mudah melalui Youtube dan media sosial lainnya. Terlihat gampang awalnya dan terlihat cukup meyakinkan untuk berhasil. Padahal tidak semudah itu atau diperlukan pengalaman dan proses belajar dalam hidroponik. Selain itu beberapa alasan mengapa model tanam ini memiliki kelemahan diantaranya:
Modal Tidak Sedikit
Sejauh ini, kelemahan terbesar ada pada modal yang tidaklah murah. Apalagi jika sobat ingin membuat model cocok tanam hidroponik untuk partai sedang hingga besar. Karena hanya dengan partai besar saja, kita bisa mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan jumlah tenaga yang dikeluarkan dalam pembuatan selang, media tanam dan perawatan yang dilakukan dan lain sebagainnya.
Menurut berbagai sumber, jika dibandingkan dengan model tradisional. Sistem hidroponik lebih mahal untuk didapatkan dan dalam pembuatannya. Semakin besar maka semakin tinggi biaya yang dibutuhkan.
Membutuhkan Lebih Banyak Daya Listrik
Pada model hidroponik yang menggunakan tenaga listrik untuk: lampu, pompa air, kipas, dan aerator akan membutuhkan lebih banyak listrik. Jumlah biaya untuk daya ini bisa melebar dan membuat rugi apabila hasil dari tanaman tidak cukup baik diperhitungkan.
Perlu Monitoring Dan Perawatan Rutin
Hidroponik membutuhkan pengecekan dengan level cukup tinggi dilakukan secara rutin daripada menumbuhkan tanaman lewat cara tradisional. Pengecekan kondisi sangat penting untuk menjaga kondisi lingkungan agar baik untuk pertumbuhan tanaman. Aspek suhu, pencahayaan, dan nutrisi perlu diperhatikan untuk tujuan hasil yang lebih baik. Pembersihan sistem perlu dilakukan rutin agar tidak ada sumbatan-sumbatan jika menggunakan model air secara penuh.
Tidak Jauh Dari Infeksi Penyakit Air
Karena tumbuh pada media air, tidak jarang kita akan menemukan penyakit tanaman yang disebarkan lewat media tersebut. Hal ini akan memudahkan penyebaran penyakit apalagi menggunakan sistem air yang terus berputar. Penyakit tanaman akan lebih mudah menyebar karena sistem penumbuhan secara keseluruhan.
Tanaman Lebih Cepat Mati Jika Ada Serangan
Selain karena air menyebarkan penyakit lebih cepat. Serangan pada akar tanaman akan berdampak fatal. Karena salah satu fungsi tanah yang diikat oleh akar adalah menjaga akar dari perubahan suhu ekstrim yang terjadi. Mengurangi serangan hama dan penyakit serta tidak mudah terserang pestisida. Tanah juga mampu secara reguler mengeluarkan dan menyerap nutrisi. Tanah yang absen pada jenis cara tanam ini akan membuat reaksi negatif pada tumbuhan yang kekurangan nutrisi dan menjadi lebih mudah terkena penyakit jika tidak dirawat dengan hati-hati.
Serangan tidak hanya oleh penyakit. Kesalahan peralatan yang tidak berfungsi dengan baik juga merupakan kelemahan cara tanam hidroponik lainnya. Jika ada bagian yang gagal fungsi seperti pompa air. Bahkan tanaman bisa mati dalam hitungan jam, karena tidak ada media tanah yang menyimpan nutrisi untuk waktu tertentu. Pada jenis kultur substrat, kapasitas air dan nutrisi sangat penting yang jika ada masalah akan menyebabkan tanaman layu lebih cepat dan stres yang serius.
Perlu Belajar Lebih Jauh
Jika sobat pertama kali mencoba model tanam hidroponik. Aka butuh waktu cukup lama untuk bisa nyaman atau terbiasa. Dibutuhkan waktu yang lebih banyak pada awal pertumbuhannya dan mempersiapkan sistem yang secara teknis memudahkan keberlanjutannya.
Itulah beberapa kelemahan cara tanam hidroponik atau model tanam tanpa tanah. Segala resiko kekurangan pasti ada dalam dunia bercocok tanam. Tinggal bagaimana kita menyingkapi kekurangan dan menjadikannya strategi untuk mencapai keuntungan lainnya.