Gookalian memberikan beberapa tips strategi usaha kopi bertahan di masa pandemi yang bisa sobat terapkan. Tentunya berkaca dari beberapa pengalaman pengusaha kopi kekinian yang Survive di kala Covid 19 ini menyerang.
Dampak dari pandemi ini menyerang hampir seluruh sektor terutama di perdagangan. Sehingga mereka yang memiliki produk kopi harus memutar otak agar tetap bertahan dan tidak kolaps. Dari beberapa perusahaan kopi seperti Fore Coffee, Jago COffe dan yang lainnya merasakan banyak penurunan omzet dari hasil penjualan hingga setidaknya 50%
Strategi Usaha Kopi Bertahan Di Masa Pandemi
Meskipun keadaan cukup sulit dan ada tantangan yang menghadang, namun pasti ada jalan untuk mengatasinya. Challenge akibat dampak pandemi diantaranya pendapatan berkurang, ongkos produksi meningkat, Social Distancing, dan perubahan operasional harus ditangani dengan tepat melalui beberapa cara dibawah ini.
Membuka Program Reseller
Salah satu yang menerapkan cara ini adalah Fore Coffee (Co-Founder-nya Elisa Suteja) berlokasi di Mal-Mal Jakarta. Perusahaan ini membuka bagi mereka yang ingin menjadi Reseller produk kopi yang dimiliki dalam bentuk literan.
Selain memperluas tangan penjual lewat Reseller, perusahaan juga menambah bonus yang diberikan. Misalnya untuk penjualan diatas 4 botol mendapatkan potongan harga hingga 30%. Mereka yang mampu menjual 50 botol dalam 1 minggu mendapat gratis 1 botol.
Meskipun tantangan yang dihadapi adalah kopi harus disajikan dalam kondisi Fresh. Jadi waktu singkat dalam penjualan menjadi hal yang cukup sulit dikembangkan. Ini berarti menyesuaikan dengan kondisi kopi yang harus terjual dalam waktu yang singkat dari para Reseller sehingga kenikmatannya tidak berkurang alias menjaga kualitas.
Menggunakan Layanan Antar Jemput Strategi Usaha Kopi Bertahan Di Masa Pandemi
Akan lebih bagus jika sobat memiliki sistem pengantaran sendiri untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ya meskipun tetap menggunakan jasa Go Food atau Grabfood memang yang terbaik. Karena menurut CEO Jago Coffee (Yoshua Tanu) mengatakan omset penjualan kopi naik sampai 30% per bulan dikarenakan adanya layanan Delivery Service.
Tentunya terdapat sebuah strategi yang tidak hanya mengandalkan pengataran saja. Meninjau biaya pengantaran yang tinggi dan minimal pemesanan menjadi tantangan. Maka sobat bisa menggunakan layanan Tanpa Minimal Pemesanan dengan diskon biaya antar menjadi orang akan lebih tertarik alias tidak akan berpikir dua kali untuk memesan sebuah kopi.
Penjualan Dan Marketing Online
Selai menjual kopi dalam bentuk siap santap, sobat juga perlu menjual kopi bubuk dan biji kopi. Sejalan dengannya, ada program dari Tokopedia seperti #SatuDalamKopi yang bisa dimanfaatkan untuk menjual produk kopi. Ini merupakan salah satu strategi marketing yang bisa diterapkan.
Strategi lainnya adalah mengenalkan kopi yang sobat miliki ke khalayak yang lebih luas. Menurut pengalaman pemilik Dua Coffee, setidaknya 80% penjualan kopi bergeser ke arah online karena pandemi. Sehingga menggunakan promosi secara online dipadukan program yang menarik menjadi tulang punggung penjualan kopi. Gunakan sosial media seperti IG, membayar influencer dan update di grup sosial media di wilayah kopi buka adalah salah satu jalan melebarkan sayap pengenalan usaha yang dimiliki.
Menambah Menu Produk
Tidak hanya kopi, kiat untuk terus bertahan di masa pandemi adalah menjual produk sampingan yang berhubungan dengan pandemi dan kopi itu sendiri. Fore Coffee yang terkenal menambah menu Temulawak Rempah dan Wedang Uwuh untuk menunjang kondisi tubuh pelanggannya.
Akan lebih bagus jika membeli beberapa cangkir atau liter kopi, mendapat bonus menu tersebut. Berbagai menu kopi dengan tambahan rasa dan kandungan bisa dilirik oleh pelanggan yang penasaran. Tentunya kasih harga promo biar lebih menarik konsumen baru dan agar pelanggan lama tetap stay tidak hengkang.
Membuat Kedai Jadi Covid-19 Friendly
Dilansir dari marcobeveragesystems, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat toko kamu nyaman dan aman pada kondisi pandemi. Kiat-kiat tersebut diantaranya:
Buat pekerja kamu nyaman. Dengan memberikan literasi dan membuat mereka tetap aman selama pandemi.
Mengatur prosedur pelayanan. Disesuaikan dengan regulasi dari pemerintah tentang 3M sehingga kedai sobat tetap bisa buka dan menerima pelanggan baik itu hanya take order atau bisa menikmati di tempat.
Mengedukasi pelanggan. Untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, mengurangi area sentuh, menjaga jarak dan minimal pelanggan untuk mengantri.
Itulah beberapa tips yang bisa sobat terapkan dalam menjaga bisnis kopi sobat tetap bertahan di kondisi pandemi saat ini. Perlu perubahan dari segi penjualan, marketing, pengaturan pelayanan hingga sampai pada tambahan menu untuk menarik pelanggan.