Sekian banyak terjadi cancel culture pada selebriti membuat mereka kehilangan harapan akan karir. Budaya ini merupakan sebuah definisi maupun konteks baru yang ada di internet. Kejadian ini tak asing bagi para selebriti di negeri gingseng. Cancel culture bisa membuat karir seseorang luluh lantah dalam waktu yang singkat. Lalu sebenarnya apa itu cancel culture dan apa saja fakta yang menyebabkannya berdampak pada karir selebriti? Gookalian akan menjelaskan untuk sobat.
Cancel Culture Pada Selebriti
Cancel culture adalah bentuk penolakan atau boikot seseorang (umumnya selebriti) karena menulis sesuatu yang menyimpang, salah, tidak tepat maupun perilakunya yang bermasalah di media sosial. Mereka akan di “cancel” atau kepercayaan terhadapnya menghilang diikuti oleh penggemarnya yang tidak jarang secara besar-besaran.
Jadi jika seseorang selebriti atau orang terkenal di media sosial tidak berhati-hati dalam mengatakan sesuatu lewat konten. Misalkan mengungkapkan hal seksis/rasis/xenofobik dan sejenisnya, bisa-bisa orang akan keluar dari lingkaran fans. Pengikutnya akan mulai cancel atau melepas ketertarikan mereka pada tokoh terkenal dengan cara unfollow, block untuk tidak melihatnya lagi.
Tidak hanya itu, cancel culture pada selebriti atau tokoh terkenal bisa terjadi di masa depan. Orang yang sering disebut “penyelam handal” yaitu orang yang mampu melihat history/sejarah postingan sebuah akun. Dapat mencuatkan kembali tulisan lama yang membuat fans tidak percaya. Sehingga mereka menerapkan cancel culture sebab dari tulisan yang tidak tepat tersebut.
Berdampak Pada Karir Selebriti
Budaya tersebut akan sangat berbahaya karena dapat menghilangkan banyak fans di media sosial dalam sekejap. Padahal tulisan atau konten seorang selebriti cuma satu saja yang bermasalah. Ibarat nila setitik, rusak susu sebelanga. Satu tulisan jelek dapat menghapus jejak-jejak baik seseorang. Dampaknya, dijelaskan di bawah ini:
Dimulai Dari Film New Jack City (1991)
Cancel that guy merupakan sebuah kalimat pada salah satu adegan pada film ini. Cancel menyatakan mencopot atau memboikot pada seseorang baik pada kepercayaannya juga. Pernah di tahun 2019, Taylor Swift pelantun lagu Red ini mendapatkan boikot yang viral di twitter. Beserta kasus-kasus lainnya yang dialami oleh selebriti.
Boikot Karena Kesalahan Adalah Hal Biasa
Seorang public figure akan diikuti cara berpakaian, berpikir, menyelesaikan masalah dan kehidupan lainnya oleh fans mereka. Penggembarnya tidak akan sungkan untuk cancel sebagai bentuk ketidakpercayaan seorang publik figur. Tapi namanya manusia tidak akan bisa lepas dari kesalahan. Bentuk pemaafan seharusnya ada dari para netizen karena selebriti itu manusia biasa.
Berbeda Berarti Harus Dibenci
Budaya ini adalah tidak baik untuk kehidupan masa depan dan kehidupan bermasyarakat. Seorang selebriti mungkin dibenci karena menyatakan hal berbeda dalam memandang sebuah masalah. Jadi bukan hanya sang seleb melakukan kesalahan kata-kata. Berbeda pandangan bisa membuat orang melakukan boikot. Padahal perbedaan adalah hal yang biasa, terutama untuk negeri kita yang punya ragam suku dan budaya.
Berdampak Positif Dan Negatif Sekaligus
Positifnya, orang jadi sadar bahwa kesalahan itu harus dihindari lewat belajar dengan orang-orang yang telah melakukan kesalahan. Negatifnya, seperti perumpamaan yang telah Gookalian jelaskan diatas. Hanya karena satu kesalahan yang mungkin tidak sengaja dilakukan lewat konten media sosial, seseorang bisa dicap jelek atau bermasalah oleh banyak orang dalam sekejap.
Menghancurkan Karir Selebriti
Berawal dari hancurnya karakter dan reputasi seseorang yang telah dibangun. Yang awalnya bercitra positif menjadi jatuh berantakan hanya karena sebuah konten. Berkurangnya jumlah penggemar kemudian membuat media enggan untuk memunculkannya ke layar lagi. Tentunya semakin redup karir seorang selebriti karena budaya penolakan tersebut.