Banyak orang mencari informasi tentang melakukan detox setelah vaksin Covid. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari racun yang menurut mereka terkandung dalam vaksin. Mungkin sobat juga mengetahui berbagai informasi yang beredar bahwa dengan mengkonsumsi sesuatu akan mengurangi efek samping atau bahkan menetralkan kinerja vaksin setelah dimasukkan dalam tubuh. Tapi apakah benar bisa dan perlu melakukan detox setelah vaksinasi? Gookalian bahas untuk sobat dari berbagai sumber.
Bisakah Dan Perlukah Detox Setelah Vaksin Covid ?
Di Amerika sendiri setidaknya 4 dari 5 orang penduduknya telah divaksin. Hal ini sejalan dengan mereka yang mencari informasi tentang cara detox diri setelahnya. Mereka khawatir bahwa vaksinasi mengandung zat berbahaya yang harus dinetralisir dengan mengkonsumsi sesuatu. Ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang telah divaksin merasa ragu, termasuk di negara kita tercinta ini.
Sudah Vaksin Tapi Ragu
Pencari informasi tentang cara membersihkan, menetralkan, membilas, dan mendetox tubuh setelah vaksinasi menjadi fenomena yang terus berkembang. Utamanya bagi mereka yang baru pertama kali dalam hidupnya merasakan disuntik untuk mendapatkan kekebalan tubuh.
Mungkin sobat pernah mendapatkan info dari TikTok bahwa seseorang yang telah mendapatkan vaksin Covid harus mandi detox. Atau berbagai hal seperti konsumsi sesuatu yang diklaim dapat menghindari efek negatif atau efek samping yang tidak diinginkan. Selain itu untuk menetralkan kandungan dari vaksin yang tidak alami atau bersifat racun.
Di Amerika, ada yang mendetoks tubuh dengan mandi dengan campuran borax. Mengkonsumsi makanan tinggi lemak untuk mengikat racun. Termasuk konsumsi Zinc dan vitamin C maupun D. Ada yang mensugestikan untuk bekam daerah yang disuntik agar dapat menghilangkan vaksin. Bahkan lebih ekstrim untuk melakukan pengobatan profilaksis seperti konsumsi ivermectin dan hydroxychloroquine untuk mengurangi efek negatif terhadap sistem kekebalan tubuh.
Di Indonesia, tidak jarang orang yang telah mendapatkan dosis vaksin Covid kemudian meminum banyak air kelapa muda. Mereka umumnya berharap kandungan yang dimiliki kelapa mampu menetralisir efek vaksin pada tubuh. Meskipun hal ini tidak ada hubungannya sama sekali dalam tubuh menurut Dr dr Safrizal Rahman (ketua Ikatan Dokter Indonesia Aceh).
Mis-informasi
Beredarnya informasi yang tidak jelas dan cenderung toxic ini disebabkan hanya karena mereka dengan gelar dibelakang nama memberikan kontribusi atau pernyataan tersebut. Menurut profesor Medicine at University of California San Francisco, Monica Gandhi menyatakan ini adalah salah sosial media yang menyebarkan berita ini.
Jika orang-orang ragu atau khawatir dengan vaksinasi ini karena dipengaruhi oleh mereka dengan gelar MD (gelar dokter obat). Kemudian mereka merasa terancam dengan melakukan detoks tubuh untuk mengeluarkan protein/mRNA tertentu. Artinya anda terlalu khawatir sehingga misinformasi ini benar membuat anda bermasalah.
Dr dr Safrizal Rahman juga mengatakan, vaksin disuntikkan ke jaringan otot sedangkan air kelapa masuk lewat pencernaan. Keduanya akan sangat lama bertemu dan berinteraksi dalam tubuh. Sehingga tidak ada hubungannya. Meskipun air kelapa bagus dengan kandungan elektrolit membuat tubuh lebih segar dan merasa sehat.
Apakah mRNA Vaksin Berbahaya?
Salah satu alasan mereka melakukan detox setelah vaksin Covid adalah mRNA yang dikandung berbahaya. Mereka menganggap kandungan dalam obat baru yang entah tidak diketahui efeknya. Meskipun benar adanya ada fakta menurut peneliti bahwa ini bisa berbahaya.
Perlu dicatat bahwa mRNA pada vaksin telah dimodifikasi untuk mengurangi efek samping penyakit sebenarnya. Hal ini dikatakan oleh Prof. Martin Bachmann, seorang professor Immunology di University of Bern negara Switzerland. mRNA termodifikasi ini tidak cukup beracun. Jika tubuh tidak mengenali, maka tidak akan menjadi racun. Efek samping yang dihasilkan cukup langka.
Ketika mRNA vaksin dimasukkan dalam tubuh, maka akan terbentuk respon imun seperti layaknya protein yang menargetkan virus Covid. Ketika hal ini terjadi, maka tidak akan bisa dikembalikan ke bentuk semula dimana antibodi tidak mengenalnya lagi.
Apakah Kandungan Logam Berat Vaksin Beracun?
Orang-orang melakukan detox setelah vaksin Covid ini juga berdasarkan kandungan logam berat dalam vaksin yang perlu dinetralisir karena dapat berbahaya bagi tubuh. Ini merupakan pendapat mereka yang anti vaksin yang telah lama digemborkan. Karena kandungan logam berat yang ditambahkan pada vaksin dalam dekade ini seperti adjuvant. Thimerosal yang dikatakan sebagai logam berat dalam vaksin untuk anak karena kandungan molekul merkuri, nyatanya telah diteliti tidak beresiko terhadap kesehatan. Tambahan fakta lagi bahwa Thimerosal tidak terkandung dalam vaksin Covid.
Menurut Prof. Bachmann kandungan logam berat memang berbahaya jika terlalu tinggi dosisnya. Padahal dosis tersebut tidak ada dalam vaksin yang bahkan sama sekali tidak membahayakan. Ibarat air danau itu berbahaya jika kamu tenggelam di dalamnya.
Jadi kandungan vaksin sama sekali tidak berbahaya. Dibuktikan dengan 7,4 miliar dosis vaksin Covid telah diberikan di seluruh dunia. Jika berbahaya, maka berita tersebut seharusnya menjadi huru hara hingga sekarang, tapi kita tidak melihatnya.
Dari artikel tersebut, sobat bisa mengambil kesimpulan bahwa tidak perlu melakukan detox setelah vaksin Covid untuk mengurangi efek samping yang ada. Sobat hanya perlu menghubungi kontak yang tersedia setelah vaksin jika mengalami berbagai masalah kesehatan. Termasuk kunjungan dokter untuk lebih meyakinkan sobat tentang detox ini.