Kita sebagai pebisnis harus bisa mengatasi perubahan hubungan dengan konsumen akibat pandemi virus Covid-19 ini. Kita perlu memprediksi atau menyesuaikan bagaimana bisnis kita bisa sesuai dengan keinginan pelanggan. Ini adalah salah satu tujuan untuk mempertahankan pelanggan untuk terus stay alias tidak hengkang.
Tidak bisa dipungkiri memang Covid-19 memporak-porandakan ekonomi. Menurut Bank Dunia IMF, setidaknya akan terjadi penurunan pendapatan hingga 9 Triliun di tahun 2020 hingga 2021.
Tapi tidak hanya sisi ekonomi yang mengalami penurunan. Kehidupan manusia pun ikut mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan gaya hidup kebutuhan, prioritas dan perilaku menghabiskan seluruh dunia berubah hamir drastis. Termasuk penurunan jumlah pengeluaran uang menurut PricewaterhouseCoopers hingga 37,9 milyar dolar dalam tahun-tahun selanjutnya.
Daripada membuang uang untuk hal yang kurang berguna, orang mungkin akan lebih menghemat. Mereka akan lebih suka menghabiskan waktu untuk bisnis. Dengan kata lain membangun bisnis untuk mengembalikan modal lebih banyak dalam jangka waktu kedepan.
Mengatasi Perubahan Hubungan Dengan Konsumen Akibat Pandemi Covid-19
Tantangan tentang perubahan ini membawa berbagai strategi yang diperlukan. Konsumen akan lebih memilih barang paling murah dengan pelayanan yang plus-plus atau luar biasa. Diakibatkan dari kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan. Kuncinya ada pada loyalitas pelanggan untuk tetap bertahan dikala pandemi.
Seperti contoh mereka penjual kopi di masa pandemi yang tetap bertahan. Menerapkan berbagai strategi dengan menggantungkan pelayanan bisnis sobat apakah sesuai dengan keinginan mereka atau tidak. Dalam beberapa kasus sobat harus mengetahui keinginan mereka sebelum mulai melangkah. Dan berikut ini beberapa cara dalam mengatasi perubahan hubungan dengan pelanggan akibat terjangan pandemi, disajikan oleh Gookalian yang bersumber dari situs Entrepreneur.
Strategi Bertahan Dan Biarkan Tujuan Berkembang Mundur Selangkah Dulu
Jika sobat ingin mengembangkan jumlah konsumen terlebih dahulu, maka pikir-pikir tentang besarnya modal yang dibutuhkan. Pilihan untuk mempertahankan konsumen lebih baik daripada mempromosikan untuk menarik lebih banyak orang.
Karena hanya sedikit perusahaan yang tidak terdampak pandemi Covid-19, konsekuensinya harus merubah fokus terlebih dahulu untuk bertahan dari krisis dan menyelamatkan sumber daya.
Mengevaluasi bagian tertentu yang bisa dikontrol atau setidaknya bisa dijaga yang tetap membuat bisnis bisa berjalan seperti biasanya. Mencari tahu elemen penting apa dalam bisnis yang menjadi inti bisnis bisa berjalan adalah mempertahankannya.
Salah satu contoh konkritnya adalah memberikan diskon besar-besaran pada penjualan maupun jasa. Sehingga mereka tidak akan lari dari perusahaan sobat dan menjaga loyalitas mereka. Meskipun ini bakalan menghabiskan sejumlah keuntungan yang bisa didapat.
Mempertahankan mungkin lebih mudah dan murah daripada mencari yang baru. Menurut Forrester, bakalan dibutuhkan dana 5 kali lipat untuk mendapatkan pelanggan baru yang berpindah ke layanan bisnis sobat dibandingkan mempertahankan pelanggan yang ada. Artinya jangan takut untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan dan perubahan yang ada.
Fokus Pada Keunggulan Pelayanan Mengatasi Perubahan Hubungan Dengan Konsumen Akibat Pandemi
Tetap melakukan pelayanan yang memuaskan pada konsumen dan juga berorientasi pada pelanggan juga. Pelayanan yang prima bisa jadi merupakan sebuah permainan yang berubah-ubah. Perusahaan yang dapat mengatasi berbagai masalah dan tantangan, mengambil peluang dan menangkal ancaman-ancaman yang ada.
Keunggulan pelayanan penting, namun apabila pelayanan meleset 10% dari tahun sebelum Corona ini terjadi tidak masalah. Tetaplah pada fokus yang sama dengan hal tersebut.
Sobat juga bisa memanfaatkan pola pikir bisnis yang berorientasi pada pengalaman pelanggan. Jadi apa saja pengalaman yang dia rasakan selama menggunakan jasa dari awal hingga akhir bisa dinilai. Fokusnya adalah berpusat pada pelanggan, meningkatkan pengalaman yang dirasakan atau poin-poin tertentu pembuat pelanggan lebih nyaman harus ditingkatkan.
Melalui pengalaman konsumen, sobat bisa menentukan bagian mana dari sistem pelayanan yang ingin dipertahankan atau di upgrade. Sehingga keunggulan akan tetap dicap pada perusahaan lewat pengalaman yang luar biasa membuat mereka tetap bertahan.
Memiliki Acuan Data Yang Tepat
Ketika pandemi merebak di seluruh dunia, komunikasi secara online dan Digital Marketing merupakan kunci utama dalam pergulatan yang terjadi. Ketika digunakan dengan tepat, keduanya dapat memberikan wawasan yang lebih spesifik tentang perilaku konsumen.
Dengan mendayagunakan data pelanggan, seperti diambil melalui survey kecil-kecilan untuk mencatat data terkait pelanggan. Dimanfaatkan untuk kemajuan perusahaan. Semakin banyak data yang dimiliki, maka semakin akurat wawasan untuk kemudian diejawantahkan dalam bentuk kebijakan pelayanan.
Seperti pada poin sebelumnya, titik-titik dimana konsumen mengalami hal baik dalam menggunakan pelayanan bisnis sobat. Pengalaman ini dapat dijadikan sebuah sidik jari untuk mengetahui lebih jauh apa konsen dan kebutuhan mereka.
Untuk membangun sebuah gambaran pelayanan yang baik menurut pelanggan, kombinasikan data dan pengalaman yang telah dirasakan mereka. Buat sebuah diagram intuitif, mudah dibaca yang dapat melihat dengan jelas pengalaman pengguna dari perspektif luar maupun dalam. Perjalanan ini akan meningkatkan persona perusahaan dari pengalaman pelanggan. Tentunya melalui proses-proses diatas sehingga dapat berubah, beradaptasi, sesuai dengan kondisi.
Pada akhirnya, terus melakukan pengecekan perilaku konsumen dan menyesuaikan apa yang mereka inginkan adalah kunci utama. Melihat pengalaman konsumen dan mengambil data penting akan mempermudah bisnis untuk beradaptasi sesuai dengan kebutuhan maupun perubahan situasi. Bertujuan untuk melekatkan pelanggan loyal agar tidak pergi begitu saja.