Apakah ada bahaya konten Unboxing untuk anak ? Padahal genre video ini bukan hal yang baru alias sudah menjamur. Konten ini biasanya dilakukan oleh orang dewasa dengan membuka barang elektronik baru seperti tablet, hp dan lain sebagainya.
Pada awalnya konten Unboxing adalah murni penilaian terhadap barang yang dibeli dan ini cukup berguna untuk mereka yang ingin membeli juga. Sehingga ketika orang dewasa sudah tahu, dia bisa memutuskan untuk membelinya atau tidak.
Dewasa ini video Unboxing juga diterapkan sebagai strategi marketing untuk mainan anak-anak. Terutama influencer atau anak yang terkenal melakukan Unboxing atau Review produk mainan tertentu. Dia mendapatkan uang dari jumlah view dan perusahaan mainan yang membayarnya. Menurut beberapa sumber, video macam ini mengajarkan kebiasaan yang buruk untuk anak.
Apa Itu Konten Unboxing Mainan Anak-Anak ?
Merupakan sebuah video yang menunjukkan anak mendapat mainan baru kemudian membuka kemasannya didepan kamera. Sebagian lalu memainkan barang baru tersebut. Tentu saja hal ini akan menarik banyak anak kecil karena elemen kejutan/surprise isi didalam kotak. Video membuat penonton merasakan mainan baru dibuka dari kotak lalu memainkannya. Lebih menarik lagi apabila ada tambahan aksesoris di dalam yang membuat penasaran.
Dengan adanya video Unboxing, anak mungkin mulai merasa ikut senang dan tidak membutuhkan mainannya sendiri lagi. Lebih tertarik untuk melihat video influencer sedang memainkannya. Konten tersebut umumnya memiliki format seperti itu untuk membuat anak menjadi tertarik menonton dengan durasi yang tidak terlalu panjang.
Bahaya Konten Unboxing Untuk Anak Benarkah Seperti Itu?
Bahaya konten Unboxing untuk anak mungkin tidak terlihat kulitnya. Tapi bisa jadi Screen Time yang menjadi aturan lama waktu penggunaan hp untuk anak dilanggar. Dan beberapa alasan dari berbagai sumber yang dikemas oleh Gookalian di bawah ini:
Mempromosikan Materialisme Dan Komersialisme
Banyak orang tua mungkin sobat sendiri yang menghadapi situasi ini. Yaitu setelah anak menonton konten di Youtube seperti mainan, membuat mereka merengek untuk dibelikan. Hal ini terjadi lagi dan lagi, setiap konten yang ditonton minta dibelikan. Hampir sama seperti televisi namun dengan metode yang sedikit berbeda.
Layaknya televisi yang mengiklan sepanjang 30 detik dalam menjajakan produk. Tidak berbeda jauh dengan konten Unboxing yang bahkan bisa sesuka influencer lamanya. Rasa senang, sukacita, dan emosi positif tersebut merupakan sebuah tipuan belaka. Ini hanya sebuah cara marketing untuk meningkatkan popularitas. Sampai anak mungkin bertanya:
- Kenapa aku tidak punya mainan seperti itu?
- Kenapa ayah ibu tidak membelikannya?
Sebagai sasaran yang cukup mudah. Strategi marketing tersebut tidak dilihat karena anak belum tahu.
Membuat Moral Abu-Abu Adalah Bahaya Konten Unboxing Untuk Anak
Ketika anak tidak sadar bahwa mereka sedang melihat iklan, terdapat moral yang abu-abu atau kurang jelas. Karena biasanya iklan itu ada pedoman tertentu berupa sensor. Konten Unboxing tidak memberikan sensor atau aturan tertentu. Lebih lagi ada kemungkinan perilaku tidak baik dimunculkan pada proses Unboxing. Ini dapat mempengaruhi cara pandang anak kita nanti kelak.
Konten Kurang Berfaedah
Banyak sekali kita tahu, video di Youtube dimana konten sangat menarik karena memiliki Thumbnail atau gambar. Padahal isi konten ketika ditonton tidak sesuai dengan gambar Thumbnail tersebut. Salah contohnya gambar berbentuk kartun, lalu di akhir menunjukkan tindakan kekerasan dan kata kata kasar.
Selanjutnya konten Unboxing ini hanya sedikit memberikan ilmu dan cenderung lebih ke arah tidak ada. Sama sekali tidak memberikan pembelajaran bahkan ke arah tidak punya rasa syukur dan perilaku kurang baik.