Ada berbagai penyebab mengapa anak menangis yang perlu diketahui oleh orang tua. Hal ini sangat penting karena berhubungan dengan komunikasi antar orang tua dan buah hati. Sebagai seni dalam momong anak, beberapa alasan dibawah ini yang akan dijelaskan oleh Gookalian bisa masuk daftar penyelesaian masalah. Meskipun terkadang menangisnya buah hati hanya permasalahan sepele saja. Bagaimanakah alasan-alasan itu?
Beberapa Penyebab Mengapa Anak Menangis
Terkadang tangisan anak bisa bermaksud lain atau bukan yang sebenarnya. Ada alasan tertentu untuk tetap mengajari anak meskipun menangis. Mungkin karena tidak mau mematuhi apa yang orang tua perintahkan. Perlu mengetahui beberapa alasan dibawah ini untuk tidak selalu memanjakan anak meskipun beralasan menangis.
1. Lapar
Hal ini sangat wajar dialami oleh anak yang belum pandai berbicara. Menangis adalah cara yang menurut dia gampang untuk mengungkapkan rasa ingin makan. Terkadang ketika anak sangat fokus bermain, mereka tidak bisa mengungkapkan hal ini. Mereka lalu menangis, memberinya makanan akan menjadi solusi. Begitupun ketika sudah beberapa jam sejak terakhir si anak makan dan bermain.
2. Mengantuk Atau Lelah Salah Satu Penyebab Mengapa Anak Menangis
Ada banyak hal yang perlu dipelajari dari pola tidur anak. Biasanya ketika di siang hari begitu banyak aktivitas yang sang buah hati lakukan berdampak di malam hari. Siang begitu riang lalu malamnya rewel karena kelelahan. Merasa mengantuk juga merupakan satu paket. Perlu diperhatikan jika memang benar demikian, orang tua perlu ekstra kerja untuk menenangkan sang anak. Agar dia bisa tidur dengan mudah melalui masa merengek atau menangis.
3. Stres
Tidak hanya dialami orang dewasa saja, sang buah hati juga bisa merasakan stres. Jika masih kecil, mungkin anak kurang tidur menyebabkannya lelah dan berdampak berkepanjangan menyebabkan stres. Untuk anak yang lebih besar, terlalu banyak kegiatan membuatnya menjadi stres juga. Tekanan dari orang tua yang mungkin terjadi secara tidak langsung juga bisa menjadi penyebab. Kedua orang tua bertanggung jawab banyak dengan hal ini. Jangan sampai kehidupan bermainnya diisi dengan pikiran-pikiran yang belum seharusnya mengisi kepalanya.
4. Tidak Tenang
Tempat bermain yang terlalu ramai membuat anak tidak nyaman. Meskipun sedang berada di tempat yang anak sukai seperti kebun binatang atau taman bermain. Si kecil bisa saja menangis karena hal ini. Sobat perlu membawanya ke tempat yang lebih sepi untuk menenangkannya. Dikarenakan anak tidak mampu mengungkapkan apa yang tidak dia sukai, maka menangis akan menjadi tanda. Kalau memang tidak lekas membaik, segera membawa pulang lebih awal untuk mendapatkan ketenangan.
5. Ingin Diperhatikan
Seringkali yang menjadi tipuan tangisan anak adalah ingin mendapatkan sesuatu yang lebih. Misalkan dari tidur minta digendong untuk bayi. Untuk yang lebih besar bisa dengan tidak melakukan kontak mata. Berikan dorongan bahwa ada cara yang lebih baik untuk mendapat perhatian orang tua selain menangis. Isi waktu luang untuk bermain bersama dan memperhatikannya secara penuh.
6. Ingin Sesuatu
Orang tua mungkin menolak anaknya yang jajan tiada henti. Menangis jadi senjata andalan untuk meminta apa yang anak inginkan. Sebenarnya hal ini kurang baik terhadap mental anak kedepan. Orang tua harus mengajari bagaimana untuk mendapatkan suatu barang yang diinginkan melalui perilaku yang baik dan kegiatan belajar lainnya. Termasuk literasi keuangan untuk anak sejak dini (), membuat mereka semakin tahu bahwa tidak semua barang bisa dibeli oleh orang tua.
7. Tidak Mau Tanggung Jawab
Mainan harus dibereskan setelah dipakai. Seharusnya ini adalah cara mengajar anak yang tepat untuk usianya yang sudah bukan bayi. Karena menangis bisa menunjukkan mereka tidak mau melakukan kewajiban. Tetap pada aturan untuknya agar bisa disiplin namun dengan kelembutan.
Itulah beberapa alasan mengapa anak menangis. Dengan mengetahui hal ini, orang tua bisa menentukan strategi yang tepat. Untuk memberikan sesuatu untuk anak atau mengajarinya tentang tanggung jawab dan mental.